Sejarah Peradaban Islam
Defenisi
kebudayaan dan peradaban Islam secara harfiah kebudayaan berasal dari kata budi
dan daya ditambah awalan ked an akhiran an. Budi berarti akal dan daya kekuatan. Dengan demikian kebudayaan
islam beraati segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan akal manusia muslim.
Sedangkan peradaban berasal dari kata Arab adab
berarti bernilai tinggi. Dengan demikian peradaban islam adalah kebudayaan
islam yang bernilai tinggi.
Ilmu Pengetahuan Pada Masa
Rasul Dan Khulafau Ar-Rasyidin
Sewaktu Islam diturunkan, bangsa Arab
dikenal dengan sebutan Kaum Jahili.
Kaum Quraisy penduduk Mekkah sebagai bangsawan di kalangan bangsa arab hanya
memiliki 17 0rang yang pandai tulis baca. Suku Aus dan Khazroj penduduk Yastrib
(Madinah) hanya memiliki 11 orang yang pandai membaca. Hidup mereka mengikuti
hawa nafsu, berpecah belah, saling berperang satu dengan yang lain karena sebab
yang sepele, yang kuat menguasai yang lemah, wanita tidak ada harganya,
berlakulah hokum rimba.
Mengahadapi kenyataan itu diutus Allah
dengan tujuan untuk memperbaiki akhlak, baik akhlak untuk berhubungan maupun
dengan sesame manusia. Dalam masalah ilmu pengetahuan perhatian Rasul Muhammad
sangat besar. Rasulullah member contoh revolusioner bagaimana seharusnya mengembangkan
ilmu. Rasulullah mendapatkan hal-hal yang akan menjadi landasan dasar dalam
usahanya, yaitu :
a. Wahyu
pertama yang diterima Rasul berbunyi bacalah.
Perintah ini pada hakikatnya adalah pencanangan dan pembatasan buta huruf,
suatu tindakan awal yang membebaskan umat manusia dari ketidaktahuan.
b. Bangsa
Arab adalah bangsa yang kuat hafalannya, sedangkan hafalan merupakan salah satu
alat untuk pengembangan ilmu. Oleh karena itu, Nabi tetap memanfaatkan daya
ingat bangsa Arab.
c. Nabi
membuat tradisi baru yaitu mencatat dan menulis. Semua sehabat yang pandai
membaca dan menulis diangkat menjadi juru tulis untuk mencatat semua wahyu yang
turun pada benda-benda yang dapat ditulis seperti kulit, tulang, pelepah kurma
dan lain-lain.
d. Al-Qur’an
merupakan sumber inti ilmu pengetahuan, karena al-Quran memuat: kisah-kisah
umat terdahulu, segala macam hokum dasar dan sifat-sifat Allah.
Dengan
landasan itu rasul mulai membangun jiwa umat islam. Rasul membimbing
sahabat-sahabat untuk beriman dan berilmu. Rasul mengajak sahabat untuk beriman
dan berilmu. Rasul selalu mengajak dan membimbing setiap ada wahyu yang turun
Rasul terus menyampaikan kepada ummat. Mula-mula tempat pertemuan itu di rumah
Rasul sendiri, kemudian rasul membuat satu tempat pertemuan di rumah sahabat
Abu al-Arqam, di luar kota Mekkah, tempat itu terkenal dengan nama darul Arqam.
Sebagaimana
diketahui dakawa rasul mempunyai beberapa metode. Metode-metode itu adalah :
Dakwah secara sembunyi-sembunyi, melalui silaturrahim keluarga besar bani
Hasyim, secara terang-terangan, dan mempergunakan segala sarana: Politik,
ekonomi, perkawinan, perdamaian dan surat menyurat.
Ketika
rasul hijrah dan diangkat menjadi kepala Negara, rasul melaksanakan :
a. Proklamasi
berdirinya sebuah Negara dengan cara mengumumkan nama Madinah al Munawwaroh
bagi kota Yastrib.
b. Mendirikan
masjid nabawi sebagai pusat kegitan umat Islam.
c. Mempersaudarakan
kaum Muhajirin dan Ansor.
d. Membuat
undang-undang dan peraturan berdasarkan perjanjian perjanjian yang terkenal
dengan terkat Madinah
Melalui
usaha-usaha itu Islam berkembang. Ummat Islam makin banyak dan wilayah Islam
semakin meluas. Ketika rasul wafat, wilayah Islam telah meliputi sebagian besar
Jazirah Arab. Rasulullah wafat, Khulafau ar-Rasyidin menggantikan beliau. Diantara
khalifah yang empat itu ternyata ternyata Umar ibnu Khattab mempunyai kedudukan
istimewa. Keistimewaan umarterletak pada kemampuannya berfikir kreatif.
Kebriliaan dalam memahami syari’at Islam, diakui sendiri oleh Nabi dalam hadis
riwayat Bukhari dari Abu Said al-Khudry ra. Rasulullah bersabda :
Sewaktu aku sedang tidur
aku bermimpi melihat manusia dihadapkan kepadaku dan mereka itu memakai baju,
di antaranya ada yang sampai sampai ke susunya dan ada pula yang kurang dari
itu. Dihadapkan pula kepadaku Umar bin Khattab memakai baju yang dihelainya
karena sangat dalamnya. Sahabat-sahabat bertanya, apakah ta’wil mimpi itu?
Jawab nabi Agama.
Dianatara
Khulafau ar-Rasyidin yang membangun peradaban Islam adalah Umar bin al-Khattab.
Umar ketika sudah menjadi kepala Negara telah mengubah nama kepala Negara yang
semula bergelar khalifah ar-Rasul menjadi Amir al-Mu’minin. Umar melanjutkan
perluasan wilayah (futuhat) ke tiga arah : ke utara menuju wilayah syiria di
bawah pimpinan Abu Ubaidah ibnu Jarrah. Setelah Syiria jatuh perluasan wilayah
dilanjutkan kea rah Barat menuju Mesir di bawah pimpinan Amr ibn al-‘Ash, dan
menuju ketimur kea rah Irak dibawah pimpinan Surahbil bin Hasanah. Yang kea rah
timur selanjutnya disempurnakan oleh Sa’ad ibn al Waqqas. Iskandariah pelabuhan
besar Mesir, al-qadisiayah sebuah kota di Iraq, al-Madain ibu kota Persia,
serta kota mosul dapat dikuasai. Untuk menghadapi masalah baru yang belum
pernah ada pada masa Rasulullah dan masa Abu Bakar, maka Umar berijtihad :
a. Menetapkan
hukum tentang masalah-masalah yang baru.
b. Memperbarui
organisasi Negara :
1. Organisasi
politik
2. Administrasi
Negara
c. Mengembangkan
ilmu
Kedudukan
khalifah selanjutnya diganti oleh Utsman ibn Affan, seorang yang lemah lembut.
Walaupun ia mempunyai beberapa kelebihan, tapi dalam hal pemikiran kreatif
tidak muncul. Justru kelemah lembutannya dipergunakan oleh bani Umayyah yang
pernah memegang kekuatan politik sebelum Islam untuk meningkatkan dan
mengembalikan kedudukannya sebagai pemimpin kaum Quraisy pada masa Islam.
Peluang yang dimanfaatkan oleh keluarga bani Umayyah untuk menduduki jabatan
penting menyebabkan timbulnya berbagai protes dan sikap oposisi yang datang dai
seluruh daerah. Gerakan itu berakhir dengan pembunuhan terhadap khalifah
ketiga, Usman ibn Affan.
Pembunuhan
Usman merupakan malapetaka besar yang menimpa ummat Islam. Di kalangan ummat
Islam terjadi benturan antara ajaran Islam yang diturunkan melalui Muhammad
yang berbangsa Arab dengan alam pemikiran yang dipengaruhi kebudayaan Hilenisia dan Persia. Perbenturan itu membawa
kegoncangan dan kericuhan dalam beberapa bidang sebagai berikut :
a. Bidang
bahasa Arab
b. Bidang
aqidah
c. Bidang
politik
Ilmu
Pengetahuan Pada Masa Bani Umayyah
Benturan
firqah-firqah di kalangan ummat Islam, khususnya dalam bidang politik, berakhir
dengan kemenangan Mu’awiayah bin Abi Sufyan, yang memproklamirkan bani Umayyah,
sebagai pemimpin daulah islaniyah. Dengan berbagai cara Mu’awiyah dapat
menduduki jabatan Khalifah dan menjadikannyanya sebagaiketurunannya. Dengan
demikian Mu’awiyahtelah mengubah system politik musyawarah dengan sietem
monarchy. Hal ini banyak didukung oleh kondisi umat islam saaat itu.
Ibu
kota daulah umawiyah adalah Damaskus, adapun daerah kekuasaannya, selain yang
diwariskan oleh khulafau ar-Rasyidin, telah pula menguasai Andalus, Afrika
utara, Syam, Iraq, Iran, Khurosan, terus ke Timur sampai ke benteng
Tiongkok.
Daulah Abbasiyah
Sejarah
berdirinya daulah Abbasiyah dikarenakan beberapa factor:
1. Penindasan
yang terus menerus terhadap pengikut Ali dan Bani Hasyim pada umumnya.
2. Merendahkan
kaum muslimin yang bukan bangsa Arab sehingga mereka tidak diberi kesempatan
dalam pemerintahan.
3. Pelanggaran
terhadap ajaran Islam
Oleh
karena itu, logis kalau bani hasyim mencari jalan keluar dengan mendirikan
gerakan rahasia untuk menumbangkan daulah Umawiyyah. Gerakan ini menghimpun :
1. Keturunan
Ali pemimpinnya Abu Salamah
2. Keturunan
Abbas pemimpinnya Ibrahi al-Iman
3. Keturunan
bangsa Persia pemimpinnya Abu Muslim al-khurasany
Politik
yang dijalankan oleh daulah Abbasiyah I :
1. Kekuasaan
sepenuhnya dipegang oleh khalifah yang mempertahankan keturunan arab murni
dibantu oleh wazir, Menteri, Gubernur, dan para panglima beserta
pegawai-pegawainya yang berasal dari begbagai bangsa dan pada masa ini yang
sedang banyak di angkat dari golongan Mawali turunan Persia.
2. Kota
bagdad sebagai ibu kota Negara, menjadi sebagai pusat kegiatan politik, social
dan kebudayaan, dijadikan kota internasional yang terbuka untuk segala bangsa
dan keyakinan sehingga terkumpullah di sana
bangsa-bang Arab, turkey, Persia, Rumawi, Qibthi, Hindi, Barbary, Kurdi
dan sebagainya.
Politik
daulah abbasiyah ke II-III-IV:
1. Kekuasaan
khalifah sudah lemah bahkan kadang-kadang hanya sebagai lambing saja. Kekuasaan
ditangan wazir atau panglima atau sultan yang berkuasa di Bagdad, sehingga kadang-kadang
nasib khalifah tergantung pada selera penguasa,diangkat, diturunkan atau
dibunuh.
2. Kota
bagdad bukan satu-satunya kota international dan terbesar.
3. Kalau
keadaaan politik dan militermerosot, ilmu pengetahuan tambah maju dengan
pesatnya.
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Islam Di Negara-Negara Provinsi
Islam di Andalus
Wilayah Andalus yang sekarang disebut
Spanyol di ujung selatan benua Eropa, masuk ke dalam kekuasaan dinasti bani
Umayyah semenjak Thariq bin Ziyad, bawahan Musa bin Nushair gubernur Qairuwan,
mengalahkan pasukan Spanyol.
a. Priode
pertama yaitu antara tahun 511-755 M, andalus diperintah para waliyang diangkat
para khalifah bani Umayahyang berpusat di Damaskus
b. Priode
kedua yaitu antara tahun 755-1013 M, pada waktu andalus dikuasai oleh daulah
umayyah II
c. Priode
ketiga antara tahun 1031-1492 M, ketika ummat islam Andalus terpecah dan
menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
Daulah Fatimiyyah
Gerakan yang membangkitkan Negara baru
ini merupakan gerakan bawah tanah yang tidak bisa ditelusuri secara jelas.
Gerakan ini merupakan cabang dan syi’ah islamiyah yang mengakui enam imam
pertama syi’ah Islamiyyah namun berselisih mengenai imam yang ketujuh.
Khalifah-khalifah daulah fatimiyah
secara keseluruhan ada empat belas orang,tapi yang berperan adalah mengambil
kepercayaan ummat islam bahwa mereka adalah keturunan fathimah putrid rasul
dari Ali bin Abi Thalib. Tugas yang selanjutnya diperkenalkan oleh Muiz yang
mempunyai seorang jendral yang bernama jauhar sicili yang dikirim untuk
menguasai Mesir sebagai pusat zaman islam saat itu. Berkat perjuangan jendral
Jauhar , mesir dapat direbut dalam masa yang pendek. Tugas utamanya adalah :
a. Mendirikan
ibu kota baru yaitu Kairo
b. Membina
suatu universitas islam yaitu al-Azhar
c. Menyebarluaskan
ideology fathimiyah yaitu syi’ah, ke Palestina, Syiria dan Hijaz.
Daulah Ayyubiyah
Pendiri
dinasti ini adalah Solahuddin al- Ayyub lahir di Takriet 532 H/1132 M meninggal
589 H/1193 M, dimasyhurkan oleh bangsa Eropa dengan nama saladin pahlawan perang salib, dari keluarga Ayyubiyyah suku Kurdi.
Perjuangan
Sholahuddin sampai menjadi Sultan dapat dibagi menjadi 3 priode :
1. Priode
pertama, priode berjuang di Mesir.
2. Priode
kedua, menhadapi Syiria (1174-1186)
3. Priode
ketiga, berjuang di Pelestina (1186- 1193)
Perang
suci ini disudahi dengan perjanjian-perjanjian tahun 1192 di Ramleh dengan
syarat :
a. Yerusslem
tetap berada di tangan ummat Islam, dan ummat Kristen dizinkan menjalankan
ibadah di tanah suci mereka
b. Tentara
salib mempertahankan pantai Syira dan Tyrre sampai Jafffa
c. Ummat
islam mengembalikan harta rampasankristen kepada ummat Kristen.
Dafatar
pustaka :
Sunanto. Prof. Dr.
Hj.musyrifah, sejarah islam klasik, kencana,
Jakarta 2007
Leave a comment