BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Nama filsafat sudah dikenal manusia sejak tahun (624-546 SM) dan yang mula-mula sekali menggunakan akal secara serius adalah orang Yunani yang bernama Thles. Orang inilah yang digelar Bapak filsafat. Gelar itu diberikan kepadanya karena ia pernah mengajukan pertanyaan yang aneh, yaitu : apakah sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab : air. Setelah itu silih bergantilah filosof sezamannya dan sesudahnya mengajukan jawabannya. Semakin lama persoalan yang diperkirakan oleh manusia semakin luas, dan semakin rumit pula pemecahannya.
Buah pikiran, yaitu hasil akal, yang mulai mengagetkan manusia awam,barangkali pertama kali dilontarkan oleh Heraclitus yang hidup sekitar tahun 500-an SM, yaitu tatkala ia berkata bahwa sesunggahnya yang sungguh-sungguh ada, yang hakikat, ialah gerak dan perubahan. Kemudian filosof lain, berhasil menyusun argumentasi untuk membuktikan sebaliknya yang hakikat. Kalau kita melihat anak panah yang meluncur dari busurnya yang bergerak, sesungguhnya anak panah itu dapat dibuktikan oleh Parmanides tidak bergerak alia diam.[1]
Dalam arti pengetahuan sejati (pengetahuan yang benar),kata philosopia bertahan mulai plato sampai Aristoteles, tetapi objeknya meliputi juga ilmu, yaitu usaha untuk mencari sebab yang universal.[2]pembentukan kata filsafat menjadi kata Indonesia diambil dari kata barat fil dan safat dari kata Arab sehingga terjadilah gabungan antara keduanya dan menimbulkan kata filsafat.
Menurut Jhon Dewey bahwa ada hubungan erat antara filsafat dengan pendidikan. Oleh sebab itu filsafat dan pendidikan sering. Yaitu sama-sama memajukan manusia, hanya saja filsafat lebih memperhatikan tugas yang berkaitan dengan strtegi pembentukan manusia, sedang ahli pendidik lebih memperhatikan pada taktik (cara) agar strategi itu terwujud dalam kehidupan sehari-hari melalui proses kependidikan.[3] 
Dalam Al Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang menyeru dan menganjurkan supaya menggunakan akal pikiran dan filsafat. Diantara ayat-ayat tersebut adalah:
Pertama, artinya: “kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan Allah mahakuasa atas sesuatu, sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk dan dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi( seraya  berkata) : “ya tuhan kami, tidaklah enkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka peliharalah kami dari api siksa neraka”.(QS. Ali Imran:189-191).
Kedua, artinya: “Dan sesungguhnya kami jadikan isi neraka jahannam kebanyakan Jin dan Manusia,mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat kebesaran Allah),dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan melihat(tanda-tanda kebesaran Allah), dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah) mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih dari sesat. Mereka itulah orang-orang yang lain”.(QS.Ali Imran: 179)
B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan judul dari makalah ini, dan supaya pembahasan materi tidak terlalu melebar sehingga akan menyulitkan terhadap pemahaman, maka penulis merasa perasa perlu memberikan perumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.      Bagaimana filsafat sebagai analisa filosofis tentang Al Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam?
2.      Apa konsep Al Qur’an sebagai dasar pendidikan islam?
3.      Apa kontribusi filsafat sebagain sebagai analisa filosofis tentang Al Qur”an sebagai dasar pendidikan islam?
C.      Penyusunan Kerangka Berfikir
Pembahasan ini merupakan suatu usaha untuk meluruskan pemahaman bahwa pentingnya memahami Al Qu’an sebagai dasar pendidikan.penulis menyadari bahwasanya keterbelakangan umat islam saat ini karena manusia meninggalkan Al Quran.
Kita sebagai umat islam seharusnya mengedepankan Al Quran dibanding yang lainnya.karena itulah saya mengambil judul makalah yang berkaitan dengan Al Qur”an sebagai dasar pendidikan.
D.     Tujuan dan Manfaat Membuat Makalah
1.      Tujuan penulisan
a.      Untuk ikut memberikan sumbangsih dalam rangka memperkaya pembendaharaan kajian tentang pendidikan.
b.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat sebagai salah satu syarat untuk dsapat menyelesaikan kuliah.
2.      Manfaat penulisan
a.      Mengetahui lebih jauh bagaimana cara menerapkan pendidikan dengan Alqur’an
b.      Mengetahui bagaimana cara menganalisis pendidikan dengan filsafat.
E.      Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat kepustakaan murni atau libraryresearch. Artinya data-data yang digunakan  berasal dari sumber kepustakaan baik primer maupun skunder, baik berupa buku, majalah, ensklopedia, jurnal dan lain-lain. Adapun model  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah model penelitian kompratif. Model ini mengenai analisis analogi faktual yang dikabarkan dalam Al Qur’an sejak 14 abad laludan baru ditemukan dalam kajian sains pada akhir-akhir ini khususnya melalui jalur filsafat.
Metode yang digunakan adalah deskriftif sintensis. Deskriftif memberikan gambaran mengenai Al Qu’an sebagai dasar pendidikan. Dalam hal ini penulis berusaha memberikan penjelasan dan penggambaran mengenai filsafat sebagai analisa filosofis tentang Al Qur’an sebagai dasar pendidikan islam. Sintensis adalah suatu usaha mencari kesatuan untuk mencari titik temu antara Al Qur’an dan pendidikan melalui analisa filosofis sehingga jelas akan keterkaitannya.
F.       Sistematika Penulisan
Untuk menyusun sebuah makalah yang baik dan sistematis serta demi mempermudah alur pembahasan dan pemahaman masalah, penulis merasa perlu menyusun sebuah sistematika, oleh karena itu , penulis akan menyajikan makalah ini dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I pendahuluan
A.      Latar belakang masalah
B.      Rumusan masalah
C.      Penyusunan kerangka berfikir
D.     Tujuan dan manfaat membuat makalah
E.      Metode
F.       Sistematika penulisan

Bab II filsafat dan filsafat islam
A.      Defenisi dan pendapat para ahli tentang filsafat dan filsafat islam
B.      Keunggulan filsafat islam
C.      Filsafat sebagai cara berfikir spekulatif, sistematis, analisis,kritis, radikal dan unuversal
D.     Filsafat sebagai analisa filosofis untuk mengetahui realitas yang sebenarnya


Bab III Al Quran dan Mukjizatnya
A.      Al Quran berisi kumpulan surat dari Allah kepada manusia dan mukjizatnya
B.      Manusia sebagai objek dan subjek diturunkan Al quran
C.      Al quran memerintahkan manusia berfilsafat
D.     Manusia sebagai hamba allah dan khalifahnya
           
Bab IV Al Quran sebagai dasar kajian liqo Allah
A.      Al Quran menghubungkan dan mempertemukan manusia dengan Allah
B.      Shalat,doa,dan zikir sebagai cara terbaik untuk merasakan dan mengalamipertemuan dengan liqa’ allah
C.      Alllah menghendaki agar manusia mengetahui , mengenal,dekat, bersama, bertemu Allah dan menjadi kekasih Allah
D.     Pengalaman pertemuan dengan Allah melalui tauhid, taqwa, dan tawakkal

           
Bab V Penutup
A.      Kesimpulan
B.      Saran-saran.


[1] Prof.Dr.Ahmad Tafsir, fisafat umum akal dan hati Thales Sampai capra,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2008),hal.1.
[2] Taufiq Thawil, Usus Al Falsafah (Kairo:Dar al nah al arabiyyah,1979),hlm 45.
[3] Prof.H.M.Arifin M.ED, Filsafat pendidikan Islam
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment